BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pembelajaran
merupakan kegiatan yang bernilai edukatif yang mewarnai interaksi yang terjadi
antara guru dan siswa. Interaksi bernilai edukatif karena kegiatan yang
dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelum
pembelajaran dilakukan. Masalah
pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang cukup komplek
dimana banyak faktor yang ikut mempengaruhinya. Salah satu faktor tersebut
diantaranya
adalah guru.
Guru merupakan
komponen pengajaran yang memegang
peranan penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar-mengajar sangat
ditentuan oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi
pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi
dalam proses belajar-mengajar
yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi
sangat tergantung kepada kelancaran interaksi antara guru dengan siswanya.
Ketidak lancaran komunikasi membawa akibat terhadap pesan yang diberikannya. Guru
dengan penuh kesadaran melakukan kegiatan secara sistematis dengan memanfaatkan
segala sesuatu untuk kepentingan pembelajaran.
Guru selalu
dituntut agar materi pembelajaran yang disampaikan dapat dikuasai siswa secara
tuntas. Hal ini menjadi permasalahan yang cukup sulit bagi guru, karena siswa
bukan hanya sebagai individu dengan semua keunikannya, tetapi mereka juga
sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berbeda. Paling tidak ada tiga aspek yang membedakan
siswa dengan yang lainnya, yaitu aspek intelektual, aspek psikologis, dan aspek
biologis.
Ketiga aspek
tersebut diakui sebagai akar permasalahan yang melahirkan sikap dan perilaku
siswa ysng bervariasi di sekolah. Hal itu pula yang menjadikan berat tugas guru
dalam mengelola kelas dengan baik. Keluhan-keluhan guru sering terlontar hanya
karena masalah kesulitan mengelola kelas. Akibat kegagalan guru mengelola
kelas, tujuan pembelajaranpun sulit untuk dicapai. Sebenarnya hal ini tidak
perlu terjadi, apabila ada usaha yang dilakukan oleh guru. Salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah dengan meminimalkan jumlah siswa di kelas, mengaplikasikan
beberapa prinsip pengelolaan kelas, memilih pendekatan pembelajaran yang tepat.
Agar pesan
atau informasi bisa diserap dan mudah dipahami oleh siswa, maka diperlukan
sarana atau alat komunikasi. Adapun sarana atau alat yang digunakan untuk
memperlancar komunikasi dalam proses belajar-mengajar disebut Media
pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu unsur yang amat penting
dalam proses belajar- mengajar, karena dapat dimuati pesan yang akan
disampaikan kepada siswa baik berupa alat ataupun bahan ajar. Oleh karena itu
penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan.
Media
pembelajaran PAI dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dan interaksi
belajar-mengajar. Oleh karena itu, harus diperhatikan prinsip-prinsip
penggunaan media pembelajarannya ini agar dapat bermanfaat bagi peserta didik
khususnya dan pendidik, karena keduanya akan mendapat pengetahuan yang baru.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian media pembelajaran
pendidikan agama Islam?
2. Apa jenis-jenis media pembelajaran
pendidikan agama Islam?
3. Bagaimana manfaat media pembelajaran pendidikan
agama Islam?
4. Bagaimana pembelajaran pendidikan agama Islam berbasis
multimedia?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian media
pembelajaran PAI.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis media
pembelajaran PAI.
3. Untuk mengetahui manfaat media pembelajaran
PAI
4. Untuk mengetahui pembelajaran pendidikan
agama Islam berbasis multimedia.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Media Pembelajaran PAI
Menurut
pendapat Briggs seperti dikutip oleh Ramayulis yang mendefinisikan media
sebagai segala bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan yang dapat
merangsang siswa untuk belajar. Sedangkan menurut Azhar Arsyad kata media
berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’,
‘pelantara’ atau‘pengantar’. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau
pengantarpesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Pendidikan
Agama Islam merupakan proses penyampaian informasi kepada peserta didik melalui
ajaran-ajaran Islam dalam rangka pembentukan insan yang beriman dan bertaqwa
kepada Allah swt, berupa bimbingan dan asuhan yang dilakukan pendidik kepada
peserta didik agar nantinya memiliki kepribadian muslim yang sejati.
Dari
beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan
wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya (guru) ingin diteruskan
kepada sasaran yaitu penerima pesan (siswa)nya. Bahwa materi yang ingin di
sampaikan adalah pesan pembelajarannya serta tujuan yang ingin dicapai adalah
terjadinya proses belajar-mengajar.
Adapun
menurut undang-undang UUSPN No.2/1989 pasal 39 ayat 2 menyebutkan
bahwa pembelajaran pendidikan agama Islam merupakan usaha untuk
memperkuat iman dan ketaqwaan terhadap tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama
yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan dengan memperhatikan tuntutan
untuk menghormati agama dalam hubungan kerukunan antar umat beragamadalam
masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.
Secara garis
besar pengertian media pembelajaran PAI adalah sebagai perantara atau
pengantar, alat bantu mengajar, sarana pembawa/penyalur pesan, sumber belajar
dan alat perangsang siswa agar pembelajaran menjadi lebih konkrit dan siswa
terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian serta kemauan siswa sehingga dapat
mendorong proses belajar yang efektif dan efisien.
Secara umum, dalam proses pembelajaran media memiliki tujuan/maksud
di dalamnya adalah untuk memperlancar
interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih
efektif dan efisien.Tujuan penggunaan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah
sebagai alat bantu pembelajaran, yaitu: mempermudah proses pembelajaran,
meningkatkan efisiensi pembelajaran, menjaga relevansi materi dengan tujuan
pembelajaran, dan membantu konsentrasi siswa.
Media
pengajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau mempertinggi mutu
proses kegiatan belajar mengajar. Peningkatan mutu proses kegiatan belajar
mengajar menjadi tujuan dari penggunaan media pembelajaran. Mutu proses belajar
mengajar mengindikasikan bahwa belajar mengajar dengan menggunakan media
pembelajaran akan meningkatkan efisiensi pembelajaran, guru dapat tetap menjaga
relevansi materi dengan tujuan pembelajaran, dan akan sangat membantu siswa
untuk berkonsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran.
2.2 Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Pembelajaran Pendidikan Islam
Usaha Nabi
dalam menanamkan akidah agama yang dibawanya dapat diterima dengan mudah oleh
umatnya yaitu dengan menggunakan media yang tepat berupa media contoh/teladan
perbuatan-perbuatan baik nabi sendiri (Uswatun Khasanah). Istilah “Uswatun
Khasanah” barangkali dapat di identifikasikan dengan “demonstrasi” yaitu
memberikan contoh dan menunjukkan tentang cara berbuat atau melakukan sesuatu.
Media ini selalu digunakan Nabi dalam mengajarkan ajaran-ajaran agama kepada
umatnya, misalnya dalam mempraktekkan sholat dan lain-lain. Selanjutnya, melalui suri tauladan atau
model perbuatan dan tindakan yang baik, maka guru agama akan dapat
menumbuh kembangkan sifat dan sikap yang baik pula terhadap anak didik.
Begitupula sebaliknya.
Kemudian
daripada itu, media pembelajaran PAI dapat juga diartikan semua aktivitas yang
ada hubungannya dengan materi pendidikan agama, baik yang berupa alat yang
dapat diperagakan maupun teknik/metode yang secara efektif yang dapat digunakan
oleh guru agama dalam rangka mencapai tujuan tertentu
dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Secara umum
media pembelajaran memiliki beberapa jenis, diantaranya yang diungkapkan oleh
berapa ahli. Menurut Arif Sadiman dkk jenis-jenis media pembelajaran atau media
pendidikan meliputi:
1. Media Grafis merupakan media visual. Dalam
media ini, pesan yang akan disampaikan dapat dituangkan dalam bentuk simbol.
Oleh karena itu simbol-simbol yang digunakan perlu difahami benar artinya, agar
dalam penyampaian materi dalam proses belajar mengajar dapat berhasil secara
efektif dan efisien.
2. Media Audio, berbeda dengan media grafis,
media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan
dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal.
3. Media Proyeksi Diam mempunyai persamaan
dengan media grafis dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual.
Perbedaannya terletak pada pola interaksinya.
Apabila
dikatkan dengan pendidikan agama Islam, maka media pembelajaran PAI dapat
dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a) Media yang bersifat benda. Benda sebenarnya
adalah termasuk di dalamnya meliputi : orang, kejadian, objek atau benda.
§ Presentasi verbal yang termasuk dalam
katagori ini meliputi : media cetak, kata-kata yang diproyeksikan melalui
slide,film strip,transparansi, catatan di papan tulis, majalah dinding, papan
tempel dan lain sebagainya.
§ Presentasi Grafis, katagori ini meliputi:
Chart, grafik, peta, diagram, lukisan/gambar yang sengaja dibuat untuk
mengkomunikasikan suatu ide, ketrampilan/sikap.
§ Potret diam (Still picture) yakni Potret
dari berbagai macam objek atau peristiwa yang mungkin dipresentasikan melalui:
buku, film, strip, slide, majalah dinding dan sebagainya.
§ Film (Motion picture) Artinya jenis media
yang diperoleh dari hasil pemotretan benda/kejadian sebenarnya maupun film dari
pemotretan gambar (film animasi).
§ Rekaman suara (audio recorder) ialah bentuk
media dengan menggunakan bahasa verbal atau efek suara, dalam hal ini sudah
barang tentu dapat dimanfaatkan secara klasikal, kelompok atau bersifat individual.
§ Program atau disebut dengan
"pengajaran Berprogram" yaitu informasi verbal, visual, atau audio
yang sengaja dibuat untuk merangsang adanya respon dari siswa.
§ Simulasi merupakan peniruan situasi yang
sengaja diadakan untuk mendekati/menyerupai kejadian sebenarnya, contoh :
simulasi tingkah laku seorang pengemudi dalam mobil dengan memperhatikan
keadaan jalan ditunjukkan pada layar (dengan film). Simulasi dapat pula dilakukan
dengan permainan (permainan simulasi).
b) Media yang bersifat bukan benda
Media yang
bersifat bukan benda meliputi keteladanan, perintah/larangan, dan
ganjaran/hukuman. Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik
masing-masing, khususnya kelebihan dan kekurangannya. Oleh karena itu, guru
harus benar-benar memperhatikan karakteristik dari masing-masing media
tersebut. Ketika media yang dipilih tidak tepat, maka pembelajaran tidak akan
berjalan lebih baik, karena media pembelajaran tidak dapat berfungsi dengan
baik sebagai alat bantu yang memperlancar kegiatan belajar mengajar.
Sebagai alat
bantu, media berfungsi melicinkan jalan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sebagai pelicin jalan mencapai
tujuan pembelajaran media harus mampu menyampaikan pesan dari guru kepada
siswa. Harus diingat bahwa pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru
dan siswa. Dalam proses komunikasi harus ada pesan yang disampaikan, pesan
dalam hal ini berupa materi pembelajaran. Pesan harus disampaikan dengan media
yang cocok dan kreatif, sehingga siswa akan terangsang untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan serius dan aktif. Fungsi media pembelajaran PAI, antara lain: memperlancar interaksi antara
guru dan siswa, serta perangsang pembelajaran.
Menurut Gerlach
dan Ely sebagaimana dikutip oleh Arsyad, mengemukakan tiga ciri media, yaitu:
ciri fiksatif (fixative property), ciri manipulatif (manipulative
property), dan ciri distributif (distributive property).
Sebuah media pembelajaran dikatakan memiliki ciri fiksatif (fixative property),
apabila media pembelajaran tersebut mampu merekam, menyimpan, melestarikan, dan
merekonstruksi suatu peristiwa atau objek.
Media
pembelajaran dikatakan memiliki ciri manipulatif (manipulative property),
apabila media pembelajaran tersebut mampu mentransformasi suatu kejadian atau
objek. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa
dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar. Kemampuan
media dari ciri manipulatif memerlukan perhatian sungguh-sungguh karena apabila
terjadi kesalahan dalam pengaturan kembali urutan kejadian atau pemotongan
bagian-bagian yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang
tentu saja akan membingungkan dan bahkan menyesatkan sehingga dapat mengubah
sikap mereka kearah yang tidak diinginkan.
Media
pembelajaran dikatakan memiliki ciri distributif (distributive property),
apabila suatu objek atau kejadian mampu ditransformasikan melalui ruang dan
secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan
stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadin tersebut.
2.3 Manfaat Media Pembelajaran Pembelajaran
Agama Islam
Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam
proses belajar dan pembelajaran adalah suatu kenyataan yang tidak bisa kita
pungkiri keberadaannya. Karena memang gurulah yang menghendaki untuk memudahkan
tugasnya dalam menyampaikan pesan-pesan atau
materi pembelajaran kepada siswanya. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka
materi pembelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh siswa, terutama
materi pembelajaran yang rumit dan komplek.
Menurut Bahri Djamarah menyebutkan bahwa media
pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran, yang
pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya.
Sedangkan Ramayulis juga menyebutkan bahwa proses belajar mengajar dengan
bantuan media akan mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang
waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan
media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa
bantuan media.
Media
pembelajaran Pendidikan Agama Islam sangat bermanfaat dalam proses belajar
mengajar. Beberapa manfaat tersebut antara lain: penyeragamanan penyampaian
materi, materi lebih jelas dan menarik, pembelajaran lebih interaktif, efisiensi
waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil pembelajaran, pembelajaran dapat
dilakukan kapanpun dan di manapun, menumbuhkan sikap positif dalam belajar,
pembelajaran lebih bervariasi, dan siswa lebih banyak melakukan kegiatan
belajar.
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran
adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan
pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebih khusus ada
beberapa manfaat media yang lebih rinci. Kemp dan Dayton (1985), mengidentifikasi
beberapa manfaat media dalam pembelajaran, yaitu:
1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
Media memungkinkan proses pembelajaran dapat dilakukan
di mana saja dan kapan saja. Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa
sehingga siswa dapat melakukan kegiatan pembelajaran secara lebih leluasa, kapanpun
dan dimanapun, tanpa tergantung pada keberadaan seorang guru. Program‑program
pembelajaran audio visual, termasuk program pembelajaran menggunakan komputer,
memungkinkan siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara mandiri, tanpa
terikat oleh waktu dan tempat.
Penggunaan media akan menyadarkan siswa betapa banyak
sumber‑sumber belajar yang dapat mereka manfaatkan dalam belajar. Perlu kita
sadari bahwa alokasi waktu belajar di sekolah sangat terbatas, waktu terbanyak
justru dihabiskan siswa di luar lingkungan sekolah. Oleh sebab itu, peran
adanya media pembelajaran dalam pendidikan agama Islam sangan besar sekali,
disamping minat akan mata pelajaran dalam muatan pendidikan agama Islam ini
sangatlah kurang diminati oleh kalangan peserta didik. Metode-metode Pendidikan
agama Islam cenderung yang dibawakan atau dimainkan perannya terlihat monoton
dan menjenuhkan. Sebuah gebrakan baru apabila pendidikan agama Islam sudah
mulai ikut andil dalam menyukseskan pendidikan di Indonesia ini dengan memperhatikan
dari segi penyampaian materi/pesan kepada peserta didik melalui media
pembelajaran pendidikan agama Islam.
Dengan keikut sertaan pendidikan agama Islam untuk
merasakan kemajuan zaman dalam dunia pendidikan yang sudah dikenalkan dengan
yang namanya “teknologi informasi”, maka mau tidak mau pendidik dalam hal ini
harus bisa menguasai serta mau belajar untuk bidang keilmuan diluar bidang
keahliannya. Dengan memanfaatkan media secara baik, seorang pendidik bukan lagi
menjadi satu‑satunya sumber belajar bagi siswa. Seorang guru
tidak perlu menjelaskan seluruh materi pelajaran, karena bisa berbagi peran
dengan media. Dengan demikian, pendidik akan lebih banyak memiliki waktu untuk
memberi perhatian kepada aspek‑aspek edukatif lainnya, seperti membantu
kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar dan
lain-lain.
Dalam hal
ini pemilihan media pembelajaran yang tepat bagi pendidikan agama Islam,
memiliki dampak yang mana tidak semua media pembelajaran pendidikan cocok
digunakan dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam, untuk itu perlu
dilakukan pertimbangan dalam memilih media supaya penggunaan media pembelajaran
tersebut benar dan tepat. Media yang digunakan pendidik PAI harus tepat dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, untuk menentukan media yang
tepat guru PAI harus memperhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan pemilihan
media, antara lain:
a. Kesesuaian media dengan tujuan
pembelajaran.
b. Kesesuaian media dengan tingkat kemampuan
siswa.
c. Ketersediaan sumber belajar.
d. Ketersediaan dana/ biaya.
e. Kesesuaian media dengan teknik yang
dipakai.
Keterkaiatan
antara media pembelajaran dengan tujuan,
materi, metode, dan kondisi pembelajar, harus menjadi perhatian dan
pertimbangan pengajar untuk memilih dan menggunakan media dalam proses
pembelajaran di kelas, sehingga media yang digunakan lebih efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sebab media pembelajaran tidak dapat
berdiri sendiri, tetapi terkait dan memiliki hubungan secara timbal balik
dengan empat aspek tersebut. Dengan
demikian, alat-alat, sarana, atau media pembelajaran yang digunakan harus
disesuaikan dengan empat aspek tersebut, untuk mencapai tujuan pembelajaran
secara efektif dan efisien.
Pemilihan
media pembelajaran Pendidikan Agama Islam harus memperhatikan: tujuan
pembelajaran, bahan pembelajaran, metode mengajar, alat yang dibutuhkan,
pribadi guru yang mengajar, minat dan kemampuan mengajar, situasi pembelajaran,
dan kondisi siswa.
Media
pembelajaran akan memberikan pengaruh terhadap peserta didik yaitu peserta didik akan memiliki pemahaman yang bagus tentang
materi yang didapatkan, juga akan memiliki moral atau akhlak yang tinggi,
sehingga besar kemungkinan dengan memperhatikan alat/media pembelajaran itu,
tujuan pembelajaran akan tercapai secara efektif dan efisien.
Pada proses
belajar mengajar guru harus mempunyai keahlian dalam menggunakan berbagai macam
media pembelajaran, terutama media yang digunakan dalam proses mengajarnya,
sehingga materi ataupun pesan yang disampaikan akan tersalurkan dengan baik
pula. Keberhasilan penggunaan media pembelajaran Pendidikan agama Islam
tergantung pada isi pesan, cara penjelasan pesan, dan karakteristik penerima
pesan.
2.4 Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Berbasis Multimedia
Meskipun
definisi multimedia masih belum jelas, secara sederhana ia diartikan sebagai
“lebih dari satu media”. Multimedia bisa berupa kombinasi antara teks, grafik,
animasi, suara dan gambar. Namun pada bagian ini perpaduan dan kombinasi dua
atau lebih jenis media ditekankan kepada kendali komputer sebagai penggerak
keseluruhan gabungan media ini. Dengan demikian arti multimedia yang umumnya
dikenal dewasa ini adalah berbagai macam kombinasi grafik, teks, suara, video
dan animasi. Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan yang secara bersama-sama
menampilkan informasi, pesan atau isi pelajaran.
Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam berbasis multimedia ini dapat diterapkan melalui simulasi
kejadian nyata dalam satu bentuk atau satu wadah program, agar lebih mudah
digunakan dan membuat materi pembelajaran tersebut mudah dipahami. Media
pembelajaran berbasis multimedia (menggunakan banyak media), dapat membantu
siswa memahami materi pembelajaran dengan lebih mudah, menarik dan dapat
membuat siswa merasakan kejadian nyata melalui simulasi.Media pembelajaran yang
menggunakan banyak media, dikenal sebagai media pembelajaran berbasis
multimedia, dapat dibuat menggunakan banyak perangkat lunak yang dapat untuk
mengolah teks, seperti Microsoft Office Family atau NotePad, mengolah gambar
seperti Corel Draw, Microsoft Visio, Adobe Photosop dan lain-lain; mengolah
animasi baik animasi teks atau pun animasi gambar seperti: Macromedia (Flash,
Freehand, Authorware, Dreamweaver), 3D Max, Swish dan lain-lain. Mengolah suara
seperti Cool Edit Pro, Audio Studio dan lain-lain. Mengolah video seperti
Windows Moviemaker, VCD Cutter dan lain-lain.
Setiap
media pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing, maka dari itulah guru
diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan
pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
Ada
beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media
pembelajaran, yaitu :
1. Harus ada kejelasan tentang
maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran hendaknya untuk pembelajaran memberikan informasi yang bersifat umum,
ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi,
pembelajaran kelompok atau individu, sasarannya siswa TK, SD, SLTP, SMU, atau
siswa pada Sekolah Dasar Luar Biasa, masyarakat pedesaan ataukah masyarakat
perkotaan.
2.
Karakteristik Media Pembelajaran. Setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik
tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara
penggunaannya.
Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan
kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya pemilihan media
pembelajaran. Disamping itu memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan
berbagai media pembelajaran secara bervariasi.
3. Alternatif Pilihan, yaitu
adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan atau dikompetisikan. Dengan
demikian guru bisa menentukan pilihan media pembelajaran mana yang akan
dipilih, jika terdapat beberapa media yang dapat dibandingkan.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Media
pembelajaran dalam pendidikan agama Islam sangatlah beragam. Jenis media yang
ditawarkan mulai dari media audio, media visual serta media proyeksi diam.
Adapun media pembelajaran yang dicontohkan oleh Nabi adalah tatkala Nabi menjadi
“Uswatun Khazanah”. Media yang digunakan Nabi dalam mengajarkan ajaran-ajaran
agama kepada umatnya, misalnya dalam mempraktekkan sholat dan lain-lain. Selanjutnya, melalui suri tauladan atau
model perbuatan dan tindakan yang baik, maka guru agama akan dapat
menumbuh kembangkan sifat dan sikap yang baik pula terhadap anak didik.
Dalam
mengahdapi tantangan zaman modern ini, tawaran model pembelajran berbasis
multimedia menjadi batu loncatan untuk menjdikan pembelajaran pendidikan agama
Islam lebih menarik serta dapat menambah substansi mata pelajaran dari
pendidikan agama Islam yang mana realitanya tidak begitu memiliki peminat yang
banyak serta sering dinilai sebelah mata oleh peserta didik.
3.2 Saran
Dalam
penulisan makalah ini, saran penulis untuk pembaca yakni pada dasarnya media
pembelajaran adalah perantara seorang pendidik dalam menyampaikan pesannya
kepada peserta didik. Berbagai macam media pembelajaran yang dapat diterapkan
oleh pendidikan agama Islam dalam pembelajarannya. Dengan memperkaya inovasi
dalam pembelajaran melalui media tersebut, maka pendidikan agama Islam sedikit
demi sedikit akan mulai menjadi salah satu mata pelajaran yang tidak dipandang
sebelah mata.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad,
Azhar. 2011. Media Pembelajaran. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Anonim. 2012.
http://jamalgalau93.blogspot.com. Media
Pembelajaran PAI.
Basyiruddin
Usman dan Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Ciputat Pers,
Jakarta.
Syaiful
Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2002. Strategi
Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta.
Komentar
Posting Komentar